Sabtu, 06 Oktober 2012

Sistem didestivus dan fisiologi diare


KELOMPOK FISIOLOGI I
MATERI                       :
- Sistem Digestivus
- fisiologi Diare
NAMA ANGGOTA      :
- Rakhel Yeska
- Rima Sundari
- Yosia Yuyun



A.SISTEM DIGESTIVUS
PENGERTIAN
Adalah system organ dalam tubuh manusia yang berfungsi untuk menerima dan mencerna makanan menjadi zat – zat gizi ke dalam aliran darah serta membuang bagian makanan yang tidak dapat dicerna atau merupakan sisa proses tersebut dari tubuh manusia.
Susunan saluran pencernaan:
1.      Mulut
2.      Tenggorokan (faring)
3.      Kerongkongan (esofagus)
4.      Lambung (gaster)
5.      Usus halus
6.      Usus besar
7.      Rectum
8.      Anus


1.MULUT
Mulut merupakan jalan masuk untuk sistem pencernaan dan sistem pernafasan. Bagian dalam dari mulut dilapisi oleh selaput lendir. Saluran dari kelenjar liur di pipi, dibawah lidah dan dibawah rahang mengalirkan isinya ke dalam mulut. Di dasar mulut terdapat lidah  berfungsi untuk merasakan dan mencampur makanan.
Pada saat makan aliran dari ludah membersihkan bakteri yang bisa menyebabkan Pengecapan dirasakan oleh organ perasa yang terdapat di permukaan lidah. Pengecapan relatif sederhana terdiri dari manis, asam, asin, dan pahit. Makanan dipotong-potong oleh gigi depan(incisivus) dan dikunyah oleh gigi belakang(molar, geraham), menjadi bagian-bagian kecil yang lebih mudah dicerna. Ludah juga mengandung antibodi dan enzim (misalnya lisozim), yang memecah protein dan menyerang bakteri secara langsung.
 Proses kimia dan fisiologi di dalam mulut. Air liur menghaluskan makanan dan menjadikannya lebih mudah ditelan. Air liur mengandung enzim, yaitu ptialin dan amilase liur. Enzim ini menghidrolisiskan kanji menjadi maltosa. Lidah membuat gumpalan makanan menjadi bolus dan mendorongnya ke arah faring. Sewaktu menelan, lidah mendorong makanan ke belakang mulut dan selanjutnya ke esofagus. Langit-langit(Laring) menghalangi makanan untuk memasuki rongga nasal Makanan bergerak melalui esofagus secara peristaltik.
2.TENGGOROKAN (FARING)
Faring berbentuk kerucut terdiri dari muskulo membranosa dan tersambung dengan esofagus dan trakhea,terbagi menjadi pars nasalis,pars oralis dan pars laringeal,tersusun atas lapisan mukosa,fibrosa dan otot,dimana otot utamanya adalah otot konstriktor yang berkontraksi pada saat makanan masuk ke faring dan mendorongnya ke esofagus.
Proses menelan dimulai secara sadar dan berlanjut secara otomatis. Epiglotis akan tertutup agar makanan tidak masuk ke dalam pipa udara (trakea) dan ke paru-paru, sedangkan bagian atap mulut sebelah belakang (palatum mole, langit-langit lunak) terangkat agar makanan tidak masuk ke dalam hidung.


3.KERONGKONGAN(ESOFAGUS)
Kerongkongan (esofagus) merupakan saluran berotot yang berdinding tipis dan dilapisi oleh selaput lendir dengan panjang 20-25 cm, dimulai dari faring, thoraks, menembus diafragma, dan masuk kedalam abdomen bersambung dengan lambung, terletak di belakang trakhea di depan vertebra.
kerongkongan terdiri atas 4 lapisan yaitu:
a        jaringan ikat yang longgar,
b        2 lapis otot sirkuler dan longitudinal
c         lapisan sub mukosa
d        mukosa
 Makanan didorong melalui kerongkongan bukan oleh gaya tarik bumi, tetapi oleh gelombang kontraksi dan relaksasi otot ritmik yang disebut dengan peristaltik.

4.LAMBUNG (GASTER)
Adalah bagian dari saluran pencernaan yang dapat mengenbang paling besar,terutama daerah erpigastrik,dan disebagian atas yaitu fundus, batang utama dan bagian bawah yang horizontal, atau antrum pilorik.lambung berhubungan dengan esophagus melalui orifisium / kardia, dan dengan duodenum melalui orisium pilorik.
Letak lambung : dibawah diafragma didepan pancreas.
Struktur lambung :
a        Kardia
b        Fundus
c         corpus(badan)
d        pilorus
Kelenjar pada lambung:
1)      glandula cardiaceae,menghasilkan mucus
2)      glandula gastricae,menghasilkan pepsin dan asam lambung (HCL)
3)       glandula pyloricae,menghasilkan hormon
Makanan masuk ke dalam lambung dari kerongkongan melalui otot berbentuk cincin (sfinter), yang bisa membuka dan menutup. Dalam keadaan normal, sfinter menghalangi masuknya kembali isi lambung ke dalam kerongkongan. Lambung berfungsi sebagai penerima makanan dari esofagus melalui orifisium kardiak dan bekerja sebagai penimbun sementara, yang berkontraksi secara ritmik untuk mencampur makanan dengan enzim-enzim. Sel-sel yang melapisi lambung menghasilkan 3 zat penting : lendir, asam klorida (HCl), prekursor pepsin (enzim yang memecahkan protein). Lendir melindungi sel-sel lambung dari kerusakan oleh asam lambung. Setiap kelainan pada lapisan lendir ini, bisa menyebabkan kerusakan yang mengarah kepada terbentuknya tukak lambung. Asam klorida menciptakan suasana yang sangat asam, yang diperlukan oleh pepsin guna memecah protein. Keasaman lambung yang tinggi juga berperan sebagai penghalang terhadap infeksi dengan cara membunuh berbagai bakteri.
5. USUS HALUS
Adalah tabung yang kira-kira sekitar 2,5 meter panjang dalam keadaan hidup. Usus halus memanjang dari lambung sampai katup ileo-colica,tempat bersambung dengan usus besar.
Letak usus halus : didaerah umbilicus dan dikelilingi dengan usus besar.
Usus halus terdiri dari :
a        duodenum
bagian pertama usus halus yang 25cm panjangnya,berbentuk sepatu kuda, dan kepalanya mengelilingi kepala pancreas. Merupakan tempat muara dari enzim pencernaan yang dihasilkan oleh pankreas.
b        Ileum
Menempati 3/5 akhir. Berperan dalam proses absorbsi.
c         Jejunum
Menempati 2/5 sebelah atas dri usus halus yang selebihnya.



Susunan dinding usus halus dari luar kedalam :
1)      Tunika serosa
2)      Tunika muscularis
Di dalam usus halus terdapat getah pankreas,getah usus dan empedu.Getah pankreas (pH 7.5-8) diproduksi pankreas atas rangsangan hormon-hormon yang di produksi sel-sel duodenum/jejunum.

Enzim yang dihasilkan pankreas:
Tripsin dan kimotripsin : untuk memecah protein/[roteosa/pepton menjadi polipeptida
Karboksipeptidase : untuk melepaskan asam amino ujung terminal C rantai polpeptida
Amilase : memecahkan amilum menjadi maltosa
Lipase : memecahkan lemak menjadi asam lemak dan gliserol
Ribonuklease dan deoksiribonuklease : memecah DNA dan RNA
Fosfatase : memecah zat-zat fosfat organik menjadi asam fosfat dan zat organik

Pada usus halus bagian atas mengabsorbsi vitamin yang larut dalam air, asam lemak, dan gliserol, natrium, kalsium, Fe, serta klorida. Usus halus bagian tengah mengabsorbsi monosakarida, asam amino, dan zat lainnya. Sedangkan usus halus bagian bawah mengabsorbsi garam empedu dan vitamin B12.

6. USUS BESAR
Merupakan sumbangan dari usus halus dan mulai dikatup ileokolik atau ileosekal, yaitu tempat sisa makanan lewat.
Usus besar tidak ikut serta dalam pencernaan makanan atau absorbsi makanan. Bila isi usus halus mencapai sekum maka semua zat makanan telah di absorbs dan isinya cair. Selama perjalanan didalam kolon isinya menjadi semakin padat karena air di absorbsi dan ketika rectum dicapai maka feses bersifat padat-lunak.peristaltik didalam kolon sangat lamban diperlukan waktu kira-kira 16 sampai 20 jam bagi isinya untuk mencapai flexura sigmoid.
Maka dapat disimpulkan fungsi kolon :
a)      Absorbsi air, garam dan glukosa
b)      Sekresi musin oleh kelenjar didalam lapisan dalam
c)      Penyiapan selulosa yang berupa hidrat karbon
d)      Defekasi atau pembuangan air besar
7. RECTUM                                                
Adalah bagian dari sistim pencernaan yang terletak 10cm kebawah dari usus besar. Dimulai pada kolon sigmoideus dan berakhir pada saluran anal yang berkisar 3cm panjangnya. Saluran ini berakhir ke dalam anus yang dijaga oleh otot internal dan eksternal.Rectum biasanya kosong sampai menjelang defekasi.
8. ANUS
Anus merupakan lubang di ujung saluran pencernaan, dimana bahan limbah keluar dari tubuh. Sebagian anus terbentuk dari permukaan tubuh (kulit) dan sebagian lainnya dari usus. Suatu cincin berotot (sfingter ani) menjaga agar anus tetap tertutup.

B.MEKANISME DIARE
1)DEFINISI DIARE
Secara epidemiologi, diare didefinisikan sebagai keluarnya tinja yang lunak atau cair dengan frekuensi 3x atau lebih per hari dengan / tanpa darah/ lendir dalam tinja. Ibumerasakan adanya perubahan konsistensi dan frekuensi  BAB pada anaknya.  
2)PENYEBAB DIARE
Sebagian besar (85%) diare disebabkan oleh keracunan makan virus dan sisanya (15%) disebabkan oleh bakteri, parasit, jamur, alergi makanan an, malabsorpsi makanan dan lain – lain.
 Golongan bakteri penyebab diare, antara lain Escherichia coli ,Salmonella, Shigella, Vibrio cholera, Clostridium difficile, Aeromonas hydrophilia, Plesiomonasshigelloides, Yersinia enterocolitis, Campilobacter jejuni, Staphilococcus aureus dan Clostridium botulinum.
Golongan parasit penyebab diare, antara lain Entamoeba histolytica, Dientamoeba fragilis,Giardia lamblia, Cryptosporidium parvum, Cyclospora sp, Isospora belli, Blastocyctis hominisdan Enterobius vermicularis.
Golongan cacing penyebab diare, antara lain Strongiloides stercoralis, Capillaria philippinensisdan Trichinella spiralis.
Golongan jamur penyebab diare, antara lain Candidiasis, Zygomycosis dan Coccidioidomycosis.

3)PATOFISIOLOGI DIARE
Patofisiologi dasar terjadinya diare adalah absorpsi yang berkurang atau sekresi yangmeningkat. Adapun mekanisme yang mendasarinya adalah mekanisme sekretorik, mekanismeosmotik dan campuran. Mekanisme sekretorik atau disebut juga dengan diare sekretorik disebabkan oleh sekresi air danelektrolit ke dalam usus halus. Hal ini terjadi, bila absorpsi natrium oleh villi gagal sedangkan sekresi klorida di sel epitel berlangsung terus atau meningkat. Kalau pada diare infeksi prinsip dasarnya adalah kemampuan bakteri mengeluarkan toksin-toksin yang bertindak sebagai reseptor untuk melekat pada enterosit, merusak membran enterosit dan kemudian menghancurkanmembran enterosit, mengaktifkan enzim-enzim intraseluler sehingga terjadi peningkatan sekresi,sehingga terjadi diare sekresi. Tapi jika ada kerusakan enterosit, maka disamping diare sekresi juga dapat terjadi diare osmotik tergantung dari derajat kerusakannya.Diare osmotik terjadi karena tidak dicernanya bahan makanan secara maksimal, akibat dariinsufisiensi enzim. Makanan dicerna sebagian, dan sisanya akan menimbulkan beban osmotik intraluminal bagian distal. Hal ini memicu pergerakan cairan intravascular ke intraluminal, sehingga terjadi okumulasi cairan dan sisa makanan. Di kolon sisa makanan tersebut akandidecomposisi oleh bakteri-bakteri kolon menjadi asam lemak rantai pendek, gas hydrogen danlain-lain. Adanya bahan-bahan makanan yang sudah didecomposisi ini menyebabkan tekanan osmotik intraluminal kolon akan lebih meningkat lagi, sehingga sejumlah cairan akan tertarik lagi ke intraluminal kolon sehingga terjadi diare osmotik.

4)KLASIFIKASI DIARE
Berdasarkan waktu diare dibagi menjadi:
a.      Diare  akut adalah kumpulan gejala diare berupa defikasi dengan tinja cair atau lunak dengan atau tanpa darah ataulendir dengan frekuensi 3x atau lebih per hari dan berlangsung kurang dari 14 hari dan frekuensikurang dari 4x per bulan. Rata-rata 95% diare akut terjadi dalam 3-5 hari, karena itu ada istilahdiare prolong dimana diare yang melanjut lebih dari 7 hari.
b.       Diare kronik bila diare berlang sung lebih dari 14 hari.Setiap diare akut yang disertai darah dan atau lender dianggap disentri yang disebabkan olehshigelosis sampai terbukti lain. 

DAFTAR PUSTAKA
-          Pearce C Evelyn.1979.Anatomy dan Fisiologi untuk Paramedis.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.
-          Almatsier Sunita.2001.Prinsip Dasar ILMU GIZI.Jakarta:PT Gramedia Pustaka Utama.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar