Kelompok 7
Sakinah Nur Azizah (A.102.08.956)
Ririn Puji Astuti (A.102.08.053)
Mentari Dewi Sartika (A.102.08.040)
BAB I
PENDAHULUAN
Cara organ reproduksi
berkembang sangat menakjubkan. Sel benih testis pada orang laki-laki, maupun
sel benih ovarium pada orang perempuan tampak pada awal kehidupan janin. Maka
kelamin sudah sangat pagi-pagi ditentukan, tetapi sifat kelamin belum
diketahui. Kejadian, bagaimana sel reproduksi ini digerakkan ke daerah tepat
yang telah ditentukan, yaitu ovarium dan testis, merupakan suatu rahasia yang
indah dan agung. Sel-sel reproduksi tersebut berkembang disebelah depan ginjal
dan kemudian kemudian tertanams sebagai kolom-kolom sel yang kemudian membentuk
kelenjar reproduksi yang berisi sel benih dan juga membentuk struktur
sekelilingnya. (Evelyn pearce, 2002).
BAB II
ORGAN GENITALIA PRIA
1. Genitalia Externa
a. Mons
pubis
Pada orang dewasa pubis ini ditumbuhi rambut/bulu
yang tebal, ksar dan keriting membentuk pola segitiga. Yang menjorok dari
bagian abdomen bawah sampai anus. Daerah yang paling jelas pada symphysis pubis
yang menghubungkan ke mons pubis.
b. Penis
Sebuah organ
yang terdiri atas jaringan seperti busa dan memanjang dari glands penis ke
tempat muara urethra. Kulit yang pembungkus glands penis disebut preputum
kulup. Penis berfungsi sebagai alat perkemihan atau pengeluaran urine dan
sebagai alat persetubuhan, yang terdiri dari batang/badan, glands atau kepala
penis. Bagian batang ini merupakan organ reproduksi pria bagian luar dimana
akan dimasukkan kedalam vagina pada saat coiutus, terdiri dari 3 batang
silinder jaringan erektil yang dibungkus kulit: 2 batang copora cavernosa
diatas dan 1 batang copus spongiosum dibawah. Uretra berjalan dalam corpus
spongiosum. Penis mempunyai jaringan ereksi dimana fungsinya seperti clitoris,
apabila terjadi rangsangan tertentu menyebabkan penis ereksi trabeculae
(ruangan dalam jaringan erektial) terisi oleh darah.
c. Scrotum
Sebuah struktur
berupa kantong yang terdiri atas kulit atau lemak subkutan yang terbagi 2
ruangan oleh suatu sekat tipis yang dibangun oleh serat jaringan ikat dan otot
polos, masing-masing ruangan diisi tetstis kanan dan testis kiri. Scrotum
merupakan jaringan kulit.pada lapisan subkutis terdapat 2 lapisan otot, yaitu:
·
M.dartos, merupakan
sel-sel otot polos
·
M. Cremaster merupakan
serabut-serabut otot lurik lanjutan otot dinding perut
Dalam keadaan lingkungan panas dan dingin kedua otot
diatas akan mengadakan relaksasi dan kontraksi melonggarkan dan mengerutkan
scrotum. Dengandemikian suhu scrotum tetap dijaga optimal bagi spermatogenesis
dimana suhu dapat mempengaruhi produksi dan kelangsungan hidup sperma yang
diproduksi.
d. Uretra
Sebuah saluran
yang berfungsi mengeluarkan urin dan semen.
2.
Genetalia
Interna
a. Testis
Testis merupakan
sepasang struktur berbentuk oval,agak gepeng dengan panjang sekitar 4 cm dan
diameter sekitar2.5 cm. Testis berada didalam skrotum bersama epididimis yaitu
kantung ekstraabdomen tepat dibawah penis. Dinding pada rongga yang memisahkan
testis dengan epididimis disebut tunika vaginalis. Tunika vaginalis dibentuk
dari peritoneum intraabdomen yang bermigrasi ke dalam skrotum primitive selama
perkembangan genetalia interna pria, setelah migrasi ke dalam skrotum, saluran
tempat turunnya testis (prosesus vaginalis) akan menutup.
b. Epididimis
Merupakan suatu
struktur berbentuk koma yang menahan batas posterolateral testis. Epididimis
dibentuk oleh saluran yang berlekuk-lekuk secara tidak teratur yang disebut
duktus epididimis. Panjang duktus epididimis sekitar 600 cm. Duktus ini berawal
dari puncak testis (kepala epididimis) dan berjalan berliku-liku, kemudian
berakhir pada ekor epididimis yang kemudian menjadi vas deferens. Epididimis
merupakan tempat terjadinya maturasi akhir sperma.
c. Vas
Deferens
Vas deferens
merupakan lanjutan langsung dari epididimis. Panjangnya 45 cm yang berawal dari
ujung bawah epididimis, naik disepanjang aspek posterior testis dalam bentuk
gulungan-gulungan bebas, kemudian meninggalkan bagian belakang testis, duktus
ini melewati korda spermatika menuju abdomen.
d. Vesika
Seminalis
Merupakan
sepasang struktur berongga dan berkantung-kantung pada dasar kandung kemih di
depan rectum. Masing-masing vesicular memiliki panjang 5 cm dan menempel lebih
erat pada kandung kemih daripada pada rectum. Pasokan darah ke vas deferens dan
vesikula seminalis berasal dari arteri vesikulkaris inferior. Arteri ini
berjalan bersama vas deferens menuju skrotum beranastomosis dengan arteri
testikukar, sedangkan aliran limfatik berjalan menuju ke nodus iliaka interna
dan eksterna. Vesikula seminalis memproduksi sekitar 50-60 % dari total volume
cairan semen. Komponen penting pada semen yang berasal dari vesukula seminalis
adalah fruktosa dan prostaglandin.
e. Kelenjar
Prostat
Kelenjar prostat
merupakan organ dengan sebagian strukturnya merupakan kelenjar dan
sebagian lagi otot dengan ukuran sekitar 2,3 x 3,5 x 4,5 cm. Organ ini
mengililingi uretra pria, yang terfiksasi kuat oleh lapisan jaringan ikat di
belakang simpisis pubis. Lobus media prostat secara histologis sebagai zona
transisional berbentuk baji, mengelilingi uretrra dan memisahkannya dengan
duktus ejakulatorius. Saat terjadi hipertropi, lobus media dapat menyumbat
aliran urin. Hipertropi lobus media banyak terjadi pada pria usia lanjut.
f. Kelenjar
Bulbourethralis
Terletak dibawah
kelenjar prostat, saluran keluarnya bermuara dibagian proximal urethra sebelum
masuk kedalam penis. Kelenjar ini menggetahkan lender yang keluar sewaktu
ejakulasi yang membantu sebagai pelumas pada penis.
g. Kelenjar
Littre
Terdapat sepanjang
urethra, getahnya berupa lender yang keluar sewaktu ejakulasi.
BAB III
PENUTUP
Organ Genetalia Maskulina terdiri dari Genetalia Eksterna dan Genetalia Interna. Genetalia Eksterna terdiri dari Mons Pubis, Penis, Scrotum, dan Uretra. Pada Genetalia Interna terdiri dari Testis, Epididimis, Vas
Deferens, Vesika Seminalis, Kelenjar Prostat, Kelenjar Bulbourethralis, Kelenjar
Littre.
GAMBAR
Tidak ada komentar:
Posting Komentar