BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Sistem endokrin merupakan salah satu materi
pembelajaran biologi yang sangat penting dalam kehidupan makhluk hidup.
Hormon-hormon ini mengendalikan atau memacu pertumbuhan, reproduksi,
metabolisme dan tingkah laku makhluk hidup.hormon di angkut oleh darah.
Hormon dalam tubuh ada yang bekerja sepanjang hidup
dan ada yang bekerja pada waktu tertentu. Hormon yang mengatur metabolisme
aktif selama manusia itu hidup. Namun,hormon pertumbuhan hilang setelah manusia
berumur 20-25 tahun. Melalui darah,homon-hormon itu kemudian secara umum
mempengaruhi jaringan-jaringan, berbagai organ maupun sistem organ lain. Beberapa
hormon juga hanya memiliki pengaruh lokal ditempat yang menghasilkannya. Dalam
hubungan dengan susunan saraf, hormon sampai batas tertentu berfungsi menjaga
keseimbangan regulasi dan bekerjanya berbagai bagian dalam tubuh. Hormon-hormon
saling mempengaruhi daya kerja masing-masing. Sebagian hormon mempengaruhi
secara langsung, sebagian lagi melalui mekanisme pembalikan hipotalamus dan
hipofisis.
1.2 Perumusan Masalah
Adapun perumusan masalah dalam makalah ini
adalah :
1.
Apa yang dimaksud sistem endokrin?
2.
Apa fungsi dari sistem endokrin?
3.
Apa kelainan yang berkaitan dengan
sistem endokrin?
1.3 Tujuan
Tujuan
penulisan makalah ini adalah untuk :
1.
Memberikan
pengetahuan mengenai sistem endokrin.
2.
Mengetahui berbagai penyakit yang
diakibatkan oleh kekurangan dan kelebihan hormon.
3.
Mengetahui kerja hormon dalam tubuh.
BAB II
PEMBAHASAN
2.1
Pengertian
Hormon dan Kelenjar Endokrin
Hormon
berasal dari bahasa yunani yaitu hormaein
yang berarti menggiatkan atau memacu. Hormon adalah getah yang di hasilkan oleh
suatu kelenjar dan langsung di edarkan oleh darah. Kelenjar tersebut tidak
mempunyai saluran khusus, sehingga sering di sebut sebagai kelenjar buntu atau kelenjar
endokrin.
Kelenjar endokrin adalah kumpulan/sejumlah
kelenjar yang fungsi utamanya menghasilkan hormon kemudian melepaskan hormon
tersebut langsung kedalam aliran darah. Sedangkan
hormon adalah zat kimia yang di lepaskan kedalam darah yang mempengaruhi
kegiatan di dalam sel.Hormon bertindak sebagai
"pembawa pesan" dan dibawa oleh aliran darah ke berbagai sel dalam
tubuh, yang selanjutnya akan menerjemahkan "pesan" tersebut menjadi
suatu tindakan. Sistem endokrin tidak memasukkan kelenjar eksokrin seperti kelenjar ludah, kelenjar keringat, dan kelenjar-kelenjar lain dalam saluran gastroinstestin.
Sebagian
besar hormon merupakan protein yang terdiri dari rantai asam amino dengan
panjang yang berbeda-beda. Sisanya merupakan steroid, yaitu zat lemak yang merupakan
derivat dari kolesterol. Hormon dalam jumlah yang sangat kecil bisa memicu
respon tubuh yang sangat luas. Hormon terikat kepada reseptor di permukaan sel
atau di dalam sel. Ikatan antara hormon dan reseptor akan mempercepat,
memperlambat atau merubah fungsi sel. Pada akhirnya hormon mengendalikan fungsi
dari organ secara keseluruhan, diantaranya:
- Hormon mengendalikan pertumbuhan dan
perkembangan, perkembangbiakan dan ciri-ciri seksual.
- Hormon mempengaruhi cara tubuh dalam menggunakan
dan menyimpan energi.
- Hormon juga mengendalikan volume cairan dan kadar
air dan garam di dalam darah.
Beberapa
jenis hormon hanya mempengaruhi satu atau jenis kinerja organ, tetapi pada
hormon lainnya dpat mempengaruhi seluruh kinerja tubuh. Contoh hormon TSH yang
dihasilkan oleh kelenjar
hipofisa dan hanya mempengaruhi kelenjar tiroid. Sedangkan
hormon tiroid dihasilkan oleh kelenjar tiroid, tetapi hormon ini mempengaruhi
sel-sel di seluruh tubuh. Insulin dihasilkan oleh sel-sel pulau pankreas dan
mempengaruhi metabolisme gula, protein serta lemak di seluruh tubuh.
2.2 Fungsi Sistem Endokrin
Beberapa fungsi sistem endokrin, yaitu :
1. Mengontrol aktivitas kelenjar tubuh
2. Merangsang aktivitas kelenjar tubuh
3. Merangsang pertumbuhan jaringan
4. Mengatur metabolisme, oksidasi, meningkatkan absorbsi glukosa pada usus
halus
5. Mempengaruhi metabolisme lemak, protein, dan karbohidrat
6. Memacu pertumbuhan reproduksi dan tingkah laku.
2.3 Ciri-ciri kelenjar
endokrin :
·
Diproduksi dan disekresikan ke dalam
darah oleh sel kelenjar endokrin dalam jumlah yang sangat sedikit.
·
Diangkut oleh darah menuju ke
sel/jaringan target.
·
Mengadakan interaksi dengan reseptor
khusus yang terdapat di sel target.
·
Mempunyai pengaruh mengaktifkan
enzim khusus.
·
Mempunyai pengaruh tidak hanya
terhadap satu sel target tetapi dapat juga mempengaruhi beberapa sel target
yang berlainan.
2.4 Aktivitas Kelenjar Buntu
atau Kelenjar Endokrin
Berdasarkan aktivitasnya kelenjar buntu di bedakan
menjadi beberapa macam, yaitu sebagai berikut:
a.
Kelenjar yang bekerja
sepanjang hayat, misalnya hormon yang memegang peranan dalam
metabolisme.
b.
Kelenjar yang bekerja
mulai masa tertentu, misalnya hormon kelamin.
c.
Kelenjar yang bekerja
sampai masa tertentu saja, misalnya hormon pertumbuhan dan hormon timus.
2.5 Macam – macam kelenjar endokrin
2.5.1
Hipotalamus
Hipotalamus terletak di otak depan dan
berfungsi penting dalam pengaturan homeostatis. Hipotalamus menyekresikan
hormon-hormon yang mengatur aktivitas dari kelenjar hipofisis(pituitari). Hormon
yang dikeluarkan oleh hipotalamus merupakan sekresi dari sel-sel
neurosekretori.
Hormon dan Fungsi hormon dari
hipotalamus
No
|
Hormon yang Dihasilkan
|
Fungsi
|
1.
|
Hormon penggiat kortikotropin atau
Corticotrophic Releasing Factor ( CRF )
|
Merangsang lobus anterior hipofisis agar
mensekresi Ardrenocorticotrophic
Hormone ( ACTH )
|
2.
|
Hormon penggiat hormon tumbuh atau
Growth Hormone Factor ( GRF )
|
Merangsang pengeluaran hormon tumbuh
Somatotrophic Hormone ( STH )
|
3
|
Hormon penggiat tirotrofik Thyrotrophic
Releasing Faktor ( TRT )
|
Merangsang lobus anterior hipofisis
mensekresi thyroiding stimulating hormone (TSH)
|
4
|
Hormon penggiat hormon FSH atau follice
stimulating hormon releasing factor (FRF)
|
Merangsang lobus anterior mensekresi FSH
(follice stimulating hormone)
|
5
|
Hormon penggiat hormon LH atau LRF
(Luteinizing Hormon Releasing Factor)
|
Merangsang lobus anterior mensekresi LH
(Luteinizing Hormone)
|
2.5.2
Kelenjar pituiri atau
hipofisis
Terletak di dasar otak besar. Meskipun
ukuran kelenjar ini sangat kecil namun memegang peranan yang sangat penting
dalam koordinasi kimia tubuh. Kelenjar ini sering disebut “ master of glands ”
atau “ Kelenjar raja ” karena sekresinya digunakan untuk mengontrol kegiatan
kelenjar endokrin lainnya. Artinya, Kelenjar endokrin lain baru mensekresi
hormon setelah mendapatkan kiriman hormon dari kelenjar hipofisis.
Kelenjar hipofisis terdiri dari tiga lobus
yaitu :
a. Lobus anterior ( depan )
Hipofisis bagian anterior disebut adenohipofisis. Hormon dan fungsinya yang
dihasilkan hipofisis anterior :
Hormon yang dihasilkan
|
Fungsi
|
Hipofisis anterior:
Somatotrophic Hormone
(STH) atau hormon pertumbuhan
|
Mengendalikan
pertumbuhan tubuh.
kelebihan hormon ini mengakibatkan pertumbuhan raksasa dan kekurangan dapat mengakibatkan kekerdilan. |
Thyrotrophic Hormone
(TH) atau hormon perangsang tiroid
|
Mengendalikan kegiatan
kelenjar tiroid untuk menghasilkan hormon tiroksin.
|
Adrenocorticotrophic
Hormone (ACTH)
|
Mengendalikan kegiatan
kelenjar adrenal dalam menghasilkan hormon glukokortikoid.
|
Follicle Stimulating
Hormone (FSH) berarti hormon perangsang pembentuk folikel
|
Wanita : mengatur
perkembangan ovarium, berpengaruh terhadap pemasakan folikel (calon pembentuk
gamet)
Pria : mengatur
perkembangan testis dan spermatogenesis
|
Luteinizing Hormone
(LH)
|
Wanita : mempengaruhi
terjadinya ovulasi dan membentuk korpus luteum (badan kuning, pada
pembentukan ovum) dari folikel pada ovarium
Pria : mengatur
sekresi dari hormon testosteron dan aldosteron pada testis
|
Hormon Prolaktin (PRL)
|
Mempengaruhi
pertumbuhan kelenjar air susu dan memelihara korpus luteum, dan mengatur
produksi hormon progesteron yang dikeluarkan korpus luteum
|
Hipofisis bagian
tengah:
Melanocyte Stimulating
Hormone (MSH)
|
Mensintesis melanin
(pigmen warna)
|
Hipofisis Posterior :
Antidiuretic Hormone
(ADH)
|
Mencegah pengeluaran
urine terlalu banyak, menimbulkan kontraksi otot usus, kandung kemih, kantong
empedu, menyempitkan pembuluh darah.
|
Oksitosin
|
Mempengaruhi
pengeluaran air susu, kontraksi uterus pada saat melahirkan, membantu
transpor sperma, memperngaruhi pengeluaran hipofisis anterior.
|
b. Intermediet ( Tengah )
Hipofisis bagian tengah hanya aktif di masa bayi dan menghasilkan hormon
melanocyte stimulating hormone (MSH) yang berfungsi untuk mensintesis melanin.
Melanin adalah pigmen kulit yang memberi warna hitam pada kulit. Jadi, jika
hormon ini tidak diproduksi, kulit akan kekurangan pigmen.
c. Posterior ( belakang )
Hipofisis bagian posterior disebut neurohipofisis. Lobus posterior dari
kelenjar hipofisis mengahsilkan dua jenis hormon, yaitu hormon antidiuretik
(ADH) dan hormon oksitosin.
Produksi hormon secara berlebihan di sebut hiperfungsi atau hipersekresi.
Pada masa pertumbuhan (remaja)akan mengakibatkan pertumbuhan yang luar biasa
gigantisme. Bila kelainan ini terjadi
setelah masa pertumbuhan akan mengakibatkan akromegali yaitu pertumbuhan hanya
terjadi pada ujung-ujung tulang pipa misalnya ujung tulang jari dan dagu.
Produksi hormon yang kurang dari normal disebut hipofungsi,mengakibatkan
pertumbuhan terhambat atau terjadi manusia kerdil.
2.5.3
Kelenjar Pineal
(Epifise)
Terletak pada otak tengah. Kelenjar ini
menghasilkan hormon melatonin. Kelenjar pineal di duga membantu mengatur proses
fisiologi siang dan malam sehingga mempengaruhi pola tidur, selera makan dan
suhu tubuh. Kelenjar ini memiliki ukuran sebesar kacang ercis.
2.5.4
Kelenjar Tiroid
Kelenjar tiroid terletak di leher sebelah
kanan kiri trakea. Kelenjar ini menghasilkan hormon tiroksin, triodotironin,
serta kalsitonin. Fungsi hormon ini cukup luas. Kelenjar gondok banyak
mengandung pembuluh darah.
Bila kelebihan hormon ini pada orang
dewasa dapat mengakibatkan penyakit gondok eksoftalmu.tanda-tanda penyakit ini
adalah mata menonjol,mudag gugup,denyut nadi bertambah,mata lebar,nadi dan
nafas cepat serta tidak teratur,dan insomnia.Selain nafsu makan meningkat
tetapi di iringi menurunnya berat badan karena meningkatnya metabolisme dan
gangguan pencernaan.
Kekurangan hormon tiroksin pada masa
kanak-kanak dapat menyebabkan kretinisme,yaitu terjadinya pertumbuhan kerdil
dan kemunduran mental.kekurangan hormon tiroksin pada orang dewasa
mengakibatkan mixudema,dengan gejala proses metabolisme menurun,berat tubuh
bertambah,gerakan lamban,berpikir dan berbicara lambat,kulit tebal,dan rambut
rontok.Tiroksin mengandung banyak iyodin. Kekurangan iyodin dalam waktu lama
dapat mengakibatkan pembengkakankelenjar tiroid. Pembengkakan ini terjadi
karena kelenjar harus berkerja keras agar produksi tiroksin terjamin akibatnya
kelenjar kondok mengembang dan munculah menyakit gondok ( Goiter ). Penyakit
ini ditandai dengan adanya pembengkakan di daerah leher penderita.
2.5.5
Kelenjar Anak gondok (
Paratiroid )
Di setiap sisi kelenjar tiroid terdapat
sepasang kelenjar kecil, yaitu kelenjar anak gondok atau parotid. Kelenjar ini
menghasilkan hormon paratiroid, yang berfungsi untuk mengatur pertukaran zat
kapur dan posfor dalam darah.
Kekurangan hormon ini mengakibatkan
tetanus dengan gejala kejang pada tangan dan kaki, gelisah, sukar tidur, dan
kesemutan. Apabila kelenjar ini berkerja terlalu berlebihan mengakibatkan
kalsium dan fosfor dalam tulang di keluarkan dan dimasukan kembali kedalam
serum darah. Akibatnya tulang penderita mudah sekali patah dan di dalam urine
banyak mengandung kapur dan fosfor, sehingga dapat menimbulkan batu ginjal dan
kegagalan ginjal.
2.5.6
Kelenjar anak Ginjal (
Adrenal )
Terletak di kutub sebelah atas setiap ginjal.
Kelenjar ini terdiri atas 2 bagian, yaitu sebelah luar berwarna kekuningan yang
di sebut korteks dan sebelah dalam di sebut medula.
Hormon – hormon pada kelenjar adrenal
Nama Kelenjar
|
Hormon
|
Fungsi Hormon
|
Adrenal ( medula )
|
Adrenalin ( Epinefrin
)
|
Mempercepat kerja jantung, menaikan tekanan darah,
mempercepat perubahan glikogen menjadi glukosa pada hati, menaikan gula
darah, dan mengubah glikogen menjadi asam laktat pada otot.
|
Noradrenalin
(Norepinefrin)
|
Menurunkan tekanan darah dan denyut jantung.
Biasanya adrenalin dan noradrenalin berkerja antagonis.
|
|
Adrenal ( Korteks )
|
Glukokortikoid
(Kortisol,kortikosteron)
|
Menurunkan metabolisme hidrat arang dan
lemak, meningkatkan metabolisme protein dan lemak serta mengurangi kekebalan.
|
Mineral Kortikoid
(Aldosteron)
|
Regulasi Na+ dan K +,
meningkatkan metabolisme hidrat arang, menahan Na+ dan Cl-
dalam tubuh dan regulasi air.
|
Beberapa kelainan yang dapat terjadi pada
kelenjar adrenal adalah sindrom cushing dan penyakit addison. Sindrom cushing
merupakan penyakit yang di akibatkan karena kelebihan glukokortikoid. Gejala –
gejala dari kelainan ini antara lain, otot – otot mengecil, osteoforosis, luka
sulit sembuh dan gangguan mental. Sedangkan penyakit addison adalah suatu
penyakit akibat kekurangan sekresi hormon glukokortikoid . Menyakit ini
memiliki gejala, yaitu tekanan darah rendah dan nafsu makan hilang. Penyakit
ini dapat menyebabkan kematian pada penderita.
2.5.7
Pankreas
Pada pankreas terdapat kelompok sel yang
di kenal sebagai Pulau langerhans. Pulau ini berfungsi sebagai kelenjar
endokrin yang menghasilkan hormon insulin dan glukagon. Hormon insulin ini di
hasilkan dari sel Beta yang mempunyai fungsi untuk mengubah gula darah menjadi
glikogen pada hati dan otot lurik.
Kekurangan hormon ini akan mengakibatkan
gula darah tidak dapat di ubah menjadi glikogen. Sehingga mengakibatkan
timbulnya penyakit diabetes melitus. Sedangkan hormon glukagon di hasilkan dari
sel alfa yang berfungsi menaikan gula darah dengan mengubah glikogen menjadi
glukosa.
2.5.8
Kelenjar Kelamin
a.
Ovarium
Ovarium berbentuk seperti buah kenari yang
terletak di kanan kiri uterus. Selain menghasilkan ovum, ovarium juga
menghasilkan hormon. Ada 2 macam hormon yang di hasilkan yaitu estrogen dan
progesteron.
·
Estrogen dihasilkan oleh
folikel graaf. Pembentukan estrogen di rangsang oleh FSH. Fungsi hormon ini
adalah merangsang pertumbuhan ciri – ciri kelamin sekunder pada wanita dan
perilaku seksual.
·
Progesteron, dihasilkan
oleh korpus luteum. Pembentukan progesteron di rangsang oleh LH. Berfungsi
mengatur pertumbuhan ari – ari ( placenta ), menghambat produksi FSH oleh
hipofisis, bersama laktogen berfungsi memperlancar produksi air susu, mengatur
pertumbuhan endometrium dan pembuluh darah dari diding rahim.
b.
Testis
Testis adalah organ reproduksi laki –
laki, testis terletak pada skrotum. Berfungsi sebagai penghasil spermatozoa dan
hormon testosteron. Testosteron ini di rangsang oleh LH. Sekresi hormon
testosteron bertambah pada massa pubertas. Hormon ini berpengaruh terhadap
perkembangan ciri – ciri kelamin sekunder pada pria dan perilaku seksual.
2.5.9
Kelenjar Timus
Kelenjar timus hanya dijumpai pada
anak-anak usia di bawah 18 tahun. Kelenjar timus terletak di dekat tulang dada
dan berwarna kemerah-merahan. Kelenjar timus terdiri atas dua lobus.
Pada bayi yang baru lahir, kelenjar ini
sangat kecil dan beratnya kira-kira 10 gram atau lebih sedikit. Ukurannya
bertambah pada masa remaja mencapai 30-40 gram, kemudian berkerut lagi.
Kelenjar timus menghasilkan hormon timosin yang berfungsi merangsang
perkembangan dari limfosit T. Limfosit T berperan dalam kekebalan tubuh.
BAB III
PENUTUP
1.1 Kesimpulan
Hormon
adalah zat kimia yang di hasilkan oleh kelenjar endokrin. Dalam tubh manusia
terdapat 9 kelenjar endokrin yang utama yaitu, hipotalamus, hipofisis, pineal,
tiroid, paratiroid, adrenal, pankreas, kelenjar kelamin dan kelenjar timus.
Hormon sangat penting bagi tubuh makhluk hidup karena hormon – hormon inilah
yang memacu pertumbuhan reproduksi, metabolisme dan tingkah laku makhluk hidup.
DAFTAR PUSTAKA
KELOMPOK
Leonardo Bagus Utomo (A 102.08.038)
Mey Cahya Dwi Hutama (A 102.08.041)
Nia Lestyowati (A 102.08.043)
Padmonobo Kunto Pambudi (A 102.08.046)
Risti Intan Prastiwi (A 102.08.054)
Rizka Restya Sari (A 102.08.055)
Wamda Dyah Irana (A 102.08.63)
Yosan Valentina Andini (A102.08.064)
Zulfa Alailli Hikmah Milah (A 102.08.067)
Tidak ada komentar:
Posting Komentar